Pages

Selasa, 29 Oktober 2013

1DFanfictionOneshoot : Kiss You

Main Cast:
  • Harry Styles as Harry Styles
  • Victoria Justice as Estela Tisdale
Genre: Love Story.
Author: Renata Gita Nurani

PROLOG:
“Tell me how I get your love on. You can get anything that you want, Baby just shout it out.”—Harry Styles.

“Now you can call me ‘MY MINE’”—Estela Tisdale


30 Desember 2012.

Estela Tisdale gadis berusia 15 tahun yang terdaftar sebagai mahasiswa fakultas sastra di University of Oxford ini mengenakan mantelnya dan membalut lehernya dengan syal saat keluar dari kelasnya hari ini ketika Harry Styles memanggilnya.
“Estela!” teriak laki-laki berambut ikal yang bernama Harry Styles itu. seketika Estela menoleh ke arahnya.
“maukah kau jalan bersamaku?” tanyanya.
“jalan kemana?” tanya Estela penuh selidik.
“makan malam mungkin. Atau kita jalan ke mall. Ada bazar akhir tahun disana. Kau berminat?” Harry melempar tatapan penuh harap.
“aku pikir udara Oxford sangat dingin sekarang. Mungkin, aku tidak akan kemana-mana. Dan aku pikir, tidak untuk sekarang Harry.” jawab Estela singkat. Ekspresi Harry berubah, ia yang tadinya sangat mengharapkan hari ini adalah hari keberuntungannya sirna begitu saja.

**

Sudah lebih dari 1 bulan ini Harry berusaha mengejar cinta Estela—gadis yang dikabarkan paling susah untuk didapatkan. Usianya yang masih muda, ditambah dengan keahliannya di bidang sastra yang diatas rata-rata dibandingkan gadis seusianya membuat Harry makin berniat untuk mendapatkan cintanya.
Cinta Harry tidak bertepuk sebelah tangan. Estela menyukai Harry sejak pertama kali ia bertemu dengannya. Namun, Estela masih enggan dengan perasaannya pada Harry. Bagaimana tidak, Harry adalah laki-laki yang populer di kampus bahkan banyak wanita yang berharap bisa makan malam bersamanya atau hanya sekedar jalan-jalan. Estela juga sering mendengar berita jika Harry adalah seorang playboy. Hal itu yang membuat Estela memutuskan untuk menyimpan perasaannya pada Harry.

**

31 Desember 2012.

Estela masuk ke kelas dengan tergesa. Ia melupakan sesuatu pagi ini, sebuah materi kuliah yang harus ia selesaikan di pagi hari. Penyebabnya adalah kurang tidur, Estela terus memikirkan ajakan Harry pergi ke bazar. Ia tau dirinya menyia-nyiakan kesempatan emas yang tidak datang dua kali seumur hidupnya. Kapan lagi dia bisa berbicara panjang lebar dengan Harry? Namun, Estela kembali bingung dengan apa yang akan ia katakan pada Harry saat mencoba menerima tawarannya kemarin jika itu masih berlaku sampai sekarang. Estela sangat berharap Harry akan mengajaknya lagi ke acara bazar akhir tahun.
Keberuntungan masih memihak padanya. Jam kuliah belum dimulai, Mr. Barlow yang harusnya memberikan materi pagi ini tidak bisa masuk ke kelas. Otomatis, Harry Styles yang akan menggantikannya karena ia adalah asisten Mr. Barlow.
Selama beberapa menit Estela memperhatikan penjelasan dari Harry dengan seksama. Berhubung Mr. Barlow tidak dapat hadir, beliau memberikan beberapa tugas yang disampaikan oleh asistennya. Estela masih menaruh harapannya pada Harry—ia ingin Harry kembali mengajaknya, maka dari itu ia tidak terlalu mengerti apa yang Harry jelaskan.
Jam kuliah telah selesai. Saatnya Estela meninggalkan kelas. Ketika dirinya sedang membereskan beberapa barang, Harry berjalan menghampirinya. Seketika jantungnya berdegup tak karuan, ia berusaha tetap fokus pada buku-buku yang ia bawa.
“aku mau mengajakmu lagi. Tapi bukan ke bazar, aku akan mengajakmu makan malam.” Nadanya terlihat seperti menawarkan. Namun ini adalah sebuah ajakan yang harus dipenuhi Estela.
“a-a-aku..” ujar Estela terbata, ia tak mampu memandang mata Harry secara langsung.
“jangan kecewakan aku untuk hari ini. Sekarang, tinggal kita berdua di kelas ini. Jangan anggap aku sebagai senior atau asisten dosenmu pagi ini. Aku mau kau berkata sejujurnya padaku, kenapa selama ini kau menolak ajakanku? Adakah yang salah denganku?” Harry menarik buku di genggaman Estela, namun Estela mempertahankuan buku itu di genggamannya. Harry dan Estela saling menautkan tatapan yang tidak bisa diartikan.
“well, kau tau kalau aku ini hanya junior-mu. Dan kau pasti tau kalau aku jauh dari kata junior yang sebenarnya, mungkin aku belum pantas kau anggap junior di kampus ini. Tapi Harry, aku hanya tidak ingin mengecewakan diriku dan orang lain.” Harry melepas genggamannya, dia menatap remeh pada Estela sambil tersenyum.
“aku tau. Pasti karena berita yang mengatakan kalau aku playboy kan? Ayolah Estela, aku tau kau ini anak jenius. Apa kau tidak bisa melihatnya dariku sekarang? Aku akan baik-baik saja ketika bersamammu. Kau boleh minta apapun yang kau mau dariku.” Tukas Harry.
“ini malam tahun baru. Mungkin aku tidak ingin pergi bersamamu.” Estela membereskan bukunya dan segera beranjak dari tempat duduknya. Namun, Harry menarik lengannya dan membawanya kembali duduk pada bangku semula.
“maka dari itu, aku akan menjadikan ini malam tahun baru sekaligus tahun baru paling berkesan di hidupmu. Aku yakin kau tidak bisa menolak ajakanku. Kau berbohong kalau sampai menolaknya, aku bisa melihat semuanya lewat pancaran mata indahmu. Kau tidak bisa mengelak.” Harry menatap mata Estela lebih lekat lagi sampai ia akhirnya merasa tersudut.
“baiklah. Aku punya permintaan untukmu.” Estela balik menatap Harry.
“apa itu?” terlihat pancaran bahagia dari mata Harry. Tatapan yang sama juga terlihat di mata Estela.
“aku akan memberitahunya nanti. Aku harus pergi sekarang.” Estela bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar, sesaat dia menoleh ke arah Harry,
“kita akan bergerak nanti malam. Buat orang-orang itu iri pada kita. Aku akan menjemputmu jam 15:00. Tenang saja, aku sendiri yang akan meminta izin pada orang tuamu. Kita akan habiskan malam pergantin tahun yang tak akan pernah kau lupakan.” Ujar Harry sambil memamerkan senyum manisnya pada Estela saat ia kembali meneruskan jalannya.

**

Sesampainya di rumah, Estela mengacak-acak lemari pakaian miliknya. “Ya Tuhan! Apa yang akan aku pakai malam ini? Semuanya terlihat lusuh.” Gumamnya dalam hati. Estela tau, mungkin ini cukup berlebihan mengingat ia berkali-kali menolak ajakan Harry namun ia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat ini.
Akhirnya Estela menemukan pakaian yang pantas ia kenakan nanti malam. Sebuah T-shirt tanpa lengan yang akan ia padu dengan sebuah blazer kesayangannya yang akan ditambah dengan celana jeans warna hitam. Estela juga akan menambahkan beanie yang akan mempercantik penampilannya. Ia sudah merasa lega sekarang, karena setidaknya ada pakaian yang pantas ia kenakan untuk merayakan malam tahun barunya bersama Harry—lelaki idamannya.
Tepat pukul 15:00 Harry menjemput Estela. Dan benar saja, ia memintai izin langsung pada ibu Estela. Meskipun ibunya nampak ragu, namun beliau mengizinkan anaknya pergi bersama Harry dengan satu syarat—Estela harus pulang ke rumah sebelum jam 6 pagi.
Estela yang sedari tadi mendengarkan percakapan antara ibunya dan Harry dari lantai atas langsung tersenyum kegirangan, setidaknya ada sebuah harapan yang ibunya berikan pada mereka. Estela langsung turun ke bawah disambut dengan senyuman manis yang tersungging di bibir Harry, lesung pipinya membuat Estela makin tidak sabar untuk merayakan malam tahun baru bersamanya.
Harry mengenakan celana denim dipadu sebuah T-shirt yang dibalut dengan cardigan warna hitam. Sebuah jam tangan bvlgari melingkar di pergelangan tangan kirirnya. Ini untuk pertama kalinya Harry berpenampilan santai namun cocok digunakan untuk acara formal. Senyum manisnya masih menghiasi bibir Harry, ia menghampiri Estela dan menggandeng tangannya. Harry sejenak menatapnya dan memberikan sinyal pada Estela agar segera berpamitan pada ibunya.
Mereka telah sampai didalam mobil. Udara Oxford cukup dingin sore ini.
“kau terlihat lebih cantik hari ini. Tidak seperti biasanya, aku suka penampilanmu.” Harry tersenyum sambil terus fokus ke jalan.
“terima kasih Harry. kau juga tampak lebih tampan dari biasanya, aku juga menyukai penampilanmu.” Ujar Estela tersipu.
Berhubung malam ini adalah malam tahun baru, jalanan kota London pastilah sangat ramai, maka dari itu Harry memilih untuk berangkat makan malam lebih awal dari seharusnya. Selain menghindar antrean panjang menggunakan Oxford Tube, ia juga tidak mau terlambat memesan tempat untuk makan malam. Perjalanan dari Oxford ke London yang memakan waktu 2 jam jika ditempuh dengan Oxfod Tube. Harry memang tidak salah dalam memilih alat transportasi menuju London.
Mereka sudah sampai di sebuah restoran Prancis bernama Montesque. Itu adalah restoran Prancis paling terkenal di London. Harry menggandeng tangan Estela, dengan sungkan ia mengikuti ajakan Harry. mereka memasuki restoran itu. banyak orang yang memadati meja-meja disana. Tapi ada 4 tempat lagi yang belum ditempati dan belum dipesan. Harry mengarah pada seorang pelayan dan memesan meja yang berada tak jauh dari jendela.
Semuanya sudah selesai, mereka akan kembali untuk makan malam jam 19:00. Harry mengajak Estela untuk berkeliling kota London. Mereka sangat menikmati apa yang sedang terjadi, Harry membelikan Estela beberapa barang seperti topi dan sebuah gelang yang sangat cantik. Estela tak henti-hentinya untuk tersenyum ke arah Harry. ia juga merasa sangat bahagia sekarang.
Jam telah menunjukkan pukul 18:45. Mereka memutuskan untuk segera kembali ke restoran. Sesampainya disana, meja-meja telah penuh dengan para pengunjung dan hanya tersisa satu meja yang telah Harry pesan. Ia mempersilahkan Estela untuk duduk.
“jamuan makan malam kita akan segera datang. Bagaimana hari ini, apa kau sudah cukup puas?” Harry menautkan tatapan di mata Estela.
“belum cukup. Aku belum puas. Oh iya, aku masih punya satu permintaan lagi untukmu, bukan begitu?” Estela tersenyum ke arah Harry, senyumannya cukup membuat Harry mencair sejenak.
“oh ya. Apa permintaannya?”
“jadikan malam ini malam yang terbaik untukku. Paling berkesan dan paling mempunyai arti di hidupku. Kau sanggup?” tanya Estela sambil memainkan ponselnya.
“hanya itu? aku bahkan bisa memberi yang lebih. Aku juga punya permintaan untukmu.” ucapan Harry sedikit memantang. Estela menatapnya, mengutarakan apa yang ada di pikirannya dan Harry langsung mengerti.
“jangan pernah menganggapku playboy. Ingat itu, aku bisa setia dengan seorang wanita. Asalkan wanita itu juga bisa mengerti tentang diriku.” Estela mengerti. Ia mengangguk sambil tersenyum ke arah Harry. Harry menyambutnya, dikecupnya punggung tangan Estela dengan sapuan lembut dari bibirnya. Estela kembali tersipu.
Makan malam telah usai. Seperti biasa, saat malam tahun baru restoran ini memutarkan beberapa musik klasik bagi para pengunjung yang bersedia berdansa di aula restoran. Dan ini adalah sebuah kontes dansa yang memang diselenggarakan setiap tahun dan hadiahnya adalah voucer makan malam selama satu tahun di restoran ini. Harry mengajak Estela untuk mengikuti kontes ini, lagipula tidak ada salahnya mencoba. Namun, ia sedikit ragu ketika melihat pasangan lainnya yang lebih senior dibandingkan dengan dirinya. Harry berusaha meyakinkan Estela.
“C’mon Estela. I just wanna show you off to all of my friends, making them drool down their chinny-chin-chins. Estela, be mine tonight. If you don’t wanna take it slow, you just wanna, take me home.” Harry mengelus pundak Estela. Akhirnya ia memberanikan diri untuk mencoba.
Memang kebetulan banyak mahasiswa satu jurusannya di Oxford yang mengikuti kontes dansa malam ini. Ia sedikit gugup untuk melakukannya. Dansa pertamanya dengan Harry terlihat begitu memukau banyak pengunjung. Sebenarnya Estela bukanlah penari yang handal hanya saja ia pernah mengikuti beberapa pelatihan di studio tari. Harry nampak lincah saat alunan nada lembut itu mengalun. Estela tak kalah lincah dari Harry, ia dapat mengikuti setiap gerakan dansa Harry.  Tepuk tangan meriah menggema di seluruh ruangan, sorak sorai para pengunjung membuat Estela merasa seperti profesional yang selesai memberikan pertunjukkan terbaiknya.
Setelah berdansa, mereka menghampiri meja yang masih kosong. Tak lama kemudian, teman Harry menghampiri mereka dan mengucapkan selamat atas keindahan dansa yang baru saja mereka pertunjukkan. Estela masih tidak menyangka akan mendapat banyak pujian dari orang-orang malam ini. Dan tibalah saatnya pengumuman pemenang. Semuanya tidak sia-sia, Harry dan Estela adalah pemenang kontes dansa tahun ini dan mereka berhak mendapatkan voucer tersebut.
Harry langsung memeluk erat Estela, “apa yang aku bilang. Kau telah membuat semua orang iri pada kita. Aku harap, voucer ini dapat kita pergunakan sebaik-baiknya.”
“apa maksudmu?” Estela nampak heran ia tidak mengerti dengan perkataan Harry.
“sudahlah, kau akan mengetahuinya nanti.” Harry tersenyum ke arahnya.
Jam telah menunjukkan pukul 23:30. Mereka sudah bersiap menuju London Eye, sebuah Ferris Whell atau komedi putar raksasa yang terletak di ujung barat Jubilee Gardens, South Bank di tepi sungai Thames yang terletak diantara Westminster Brigde dan Hungerford Bridge untuk menyaksikan pertunjukkan kembang api aneka rupa yang akan berlangsung sekitar jam 24:00 nanti. Sayangnya ketika sampai disana, area pandang yang telah disiapkan untuk para pengunjung sudah penuh, jadi mereka hanya dapat menonton lewat taman terdekat. Pemandangan malam dan cuaca yang tidak terlalu dingin di kota London yang membuat Estela benar-benar menikmati malam tahun barunya bersama seorang lelaki yang mulai kembali ia cintai—Harry Styles.
“apa yang kau rasakan saat kita bersentuhan seperti ini?” Harry menarik Estela mendekat ke arahnya sambil meletakkannya tangannya di pinggang Estela. Jantungnya berdegup kencang, ia tidak bisa berkata banyak. Sekarang yang Estela rasakan hanyalah rasa nyaman ketika Harry menyentuhnya.
“aku merasa nyaman saat kau mulai menyentuhku. Sangat nyaman.” Estela mencoba menyandarkan kepalanya di pelukan Harry.
“apakah kau juga berdebar sepertiku?” Harry menarik kepala Estela untuk dengan seksama mendengarkan detak jantungnya yang makin berdebar.
“ya. Aku merasakan hal yang sama sepertimu.” Ia menatap Harry.
“would you be mine?” Mereka bertemu pandang, tangan lembut Harry menyentuh leher Estela.
“I would.” Jawab Estela dengan lantang.
“and let me kiss you.” Harry mulai menarik perlahan Estela untuk mendekat padanya. Tak lama kemudian, Estela bisa merasakan desah nafas Harry tepat di hidungnya dan ciuman manis itu berlangsung selama beberapa detik, dan berakhir karena letusan dari petunjukkan kembang api yang sudah dimulai.
Estela tertawa menatap Harry yang nampak kecewa karena ciuman itu tampak sangat singkat. Mereka berdua menikmati pertunjukkan kembang api bersama, dengan status yang berbeda. Dari yang dulunya hanya sebatas senior-junior, kini berubah menjadi sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.
Pertunjukkan kembang api berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Harry kembali menatap Estela, ia melempar tatapan berharap dan Estela menangkap apa yang Harry inginkan. Tepat disaat itu, ia mencium bibir Harry, Harry membalasnya dengan ciuman lembut selama lebih dari beberapa detik.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah kota London selalu membebaskan biaya underground train mulai jam 24:00 - 05:00 pada tahun baru. Mereka memutuskan berkeliling kota London dengan underground train sebelum jam 6 pagi. Sepertinya Harry akan mengantar Estela pulang lebih cepat karena ia tau Estela sudah lelah.
Sepanjang perjalanan pulang, Estela tertidur lelap di pundak Harry. Beberapa kali ia mengelus rambut Estela dan sesekali mencium keningnya. Ia terlihat sangat kelelahan. Dalam hati, sebenarnya Harry merasa bersalah karena membuat kekasihnya itu kelelahan. Tapi disatu sisi, ia bersyukur karena dapat menghabiskan malam tahun dari bersamanya dan mencium Estela untuk pertama kalinya.

Thank's readers terutama directioners ^_^ Mohon comment nya yaa :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar